Akhirnya pemilu hanya menanti hitungan jam, cukup lama waktu yang dilakukan para peserta pemilu untuk melakukan kegiatan kampanyenya. Berbagai macam kegiatan dilakukan untuk menarik
Mungkin selama ini kitapun telah terbuai oleh janji-janji politik yang mereka teriakan. Yang pada intinya hampir sama, yaitu keberpihakan terhadap rakyat miskin. Namun yang ditunjukkan oleh para simpatisan mereka sungguh sangat bertolak belakang. Kampanye dengan menggunakan iring-iringan kendaraan bermotor sungguh dirasa sangat mengganggu. Selain suara yang dihasilkan (karena sebagian besar menggunakan motor blombongan) sangat berisik, mereka juga memakan hampir seluruh badan jalan dan memaksa pengendara lain dari arah berlawanan untuk berhenti dan menepi( bahkan dengan mengacungkan-acungkan tongkat). Saya pribadi mengalami 3 kali perjalanan yang terganggu akibat adanya iring-iringan tersebut. Bahkan dalam sebuah harian lokal diberitakan, bahwa seorang satgas berkepala plontos dari sebuah partai besar berlogo banteng, membentak seorang tua pengendara sepeda yang hendak menyeberang bahkan dengan sombongnya berteriak “Minggir!!! Wong siji arep ngalahke wong akeh?”. Ini membuktikan bahwa apa yang mereka teriakkan untuk membuai masyarakat hanyalah janji-janji semata, karena belum terpilihpun mereka tidak berpihak pada rakyat, apalagi jika terpilih?? Mungkin mereka tidak akan peduli lagi dengan urusan rakyat. Dan semoga kita tidak memilih partai tersebut.
Kembali ke pemilu yang tinggal besok, semoga kita semua bisa memilih wakil-wakil yang benar-benar berpihak pada rakyat, walaupun saya sendiri “terpaksa” GOLPUT dan dengan segala kekisruhan yang ada pada DPT saya mengajak untuk GOLPUT. Karena di RT saya ada 19 orang yang memliki hak pilih namun tidak terdaftar dan ada 38 nama pemilih ganda. Bayangkan bila itu terjadi di seluruh
Semoga setiap pilihan kita bisa membawa perubahan untuk
UNTUK